Blog ini, didedikasikan untuk merawat sejarah Ngliparkidul, namun dengan tetap memandang ke depan. Agar generasi Ngliparkidul memiliki masa depan yang lebih cerah dan terarah, namun tak tercerabut dari sejarah yang telah membentuknya.

ccc

Tentang Kepala Dukuh, dan harapan warga

Ngliparkidul, merupakan dusun yang terletak di desa Nglipar, kecamatan Nglipar, Gunungkidul, Yogyakarta.  Lumayan sulit melacak jejak kepala  dusun (dukuh) di Ngliparkidul. Namun, sementara terlacak sebagaimana paparan berikut ini. 

Periode Mbah Mul. Beliau tinggal di ujung utara dusun Ngliparkidul, tepatnya di sebelah barat Sungai Nggelo, utara mushola (alm) Bapak Mardi. Pada periode ini, belum disebut dukuh, namun PRABOT. Sebutan dukuh dimulai pada periode berikutnya, Mbah Arjo Wiyono.

Periode Mbah Arjo Wiyono/Arjo Podo. Mbah Arjo tinggal di Kalipoh.

Mbah Merto sebagai Pejabat Dukuh. Mbah Merto, merupakan menantu Mbah Mul. Mbah Merto juga tinggal di rumah yang sama dengan Mbah Mul. Mbah Merto menjadi pejabat Dukuh karena sesuatu sebab.

Mbah Merto diangkat sebagai Dukuh (total menjabat selama 32 tahun, sumber: Yanthi (putu))
balai dusun,  https://www.instantstreetview.com
Setelah diamanahi menjadi pejabat Dukuh, akhirnya Mbah Merto diangkat menjadi Dukuh. Pada masa Mbah merto inilah, balai dusun Ngliparkidul di bangun. Mbah Merto merupakan inisiator pembangunan balai dusun tersebut. Balai dusun didirikan di atas tanah sumbangan warga (orang tua Bu Wiji, yang tinggal di seputaran utara Balai Dusun) dengan kesepakatan tertentu. Kayu untuk membangun diambilkan dari kayu kas, dan swadaya warga dusun.

Bapak Wasiyo (periode belum diketahui). Pak Wasiyo merupakan menantu Mbah Merto, dukuh periode sebelumnya. Karena masih menantu Mbah Merto, Pak Wasiyo juga tinggal di pekarangan yang sama dengan Mbak Merto.

Bapak Kukuh Hadi Supadmo (….. – 2016). Pak Kukuh tinggai di tepi jalan raya Nglipar-Wonosari, beberapa blok rumah di selatan Puskesmas Nglipar. Setelah Pak Kukuh memasuki masa pensiun, sempat terjadi kekosongan Dukuh dalam beberapa waktu. Hingga akhirnya, salah satu warga, Pak Sugito mencalonkan diri menjadi dukuh.


Kabarnya, pada saat pemilihan dukuh, pernah ada dua calon, yaitu Pak Tukino (timur Balai Dusun). Namun belum mendapatkan informasi, ini terjadi pada masa Pak Wasiyo atau Pak Kukuh.

Sugito (23 Juni 2016 – sekarang)

Bapak Dukuh Sugito
Saat ini, jabatan Dukuh diemban oleh Bapak Sugito. Sugito menjabat sejak 2016. Beliau merupakan putra asli Ngliparkidul, tinggal di RT…, tepat di sebelah barat Masjid Nurul Iman (lama). Beliau lahir dari keluarga saudagar.

Berbeda dengan periode sebelumnya, Bapak Sugito menjabat Dukuh melalui pendaftaran dan ujian seleksi administratif. Tentunya, dengan usia yang masih muda, warga punya banyak harapan padanya untuk memimpin kebersamaan warga dalam membangun Ngliparkidul.

“Warga Ngliparkidul tetap bersatu dan menjalin kerukunan bersama, agar tercipta masyarakat rukun, aman, tenteram. Sehingga di kemudian hari Ngliparkidul dapat maju dan berkembang pesat”, demikian harapan Pak Dukuh. “Saya meminta dukungan semua masyarakat, terutama pemuda dan pemudi, mari bersama memakmurkan Ngliparkidul”, lanjut Pak Dukuh Sugito.

Di sisi lain, warga juga memiliki harapan-harapan, atau komentar terkait dusun tercinta. Berikut beberapa petikan warga tersebut.

Janu Triawan:
“berharap sedikit demi sedikit warga memiliki kegiatan yang bermanfaat bagi dusun, dan bermanfaat bagi masyarakat dusun Ngliparkidul. Kegiatan yang memajukan perekonomian masyarakat Ngliparkidul”

Dwi Handoko:
“Ngliparkidul kini, ora koyo ngliparkidul pas awake dhewe. Lebaran jarang yang silaturahmi dari rumah ke rumah. Kui sing bedo banget”

Sefdwiyono:
“Harapane pemudane menghidupkan kembali kegiatan-kegiatan koyo mbiyen, mas. Contone olahraga”

Purwoko:
Ngliparkidul adalah kedamaian dan ketentraman. Semoga warganya mampu menjaga kedamaian dan ketentraman yang mulai jarang ditemukan di kota besar”.



Sumber sejarah dukuh: Pak Sukiyo, masih diperlukan sumber lain untuk melengkapi atau mengoreksi tulisan di atas. Sumber didengar langsung oleh penulis, dan melalui perantara Gunawan (anak Pak Sukiyo). Koreksi dapat dikirimkan ke tamanjiwa[at]gmail.com.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Trending

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Recent Posts